Pesan manis dari: Bapak
Rubidiali S.E
Reporter : Teja N Malik, Redaktur : Hardianti Malik, Editor : Swazika J Malik
Reporter : Teja N Malik, Redaktur : Hardianti Malik, Editor : Swazika J Malik
Bapak
Rubidiali,atu biasa dipanggil pak Ili
lahir di Pandeglang pada tannggal 14 Februari tahun 1967. Ia adalah salh
satu pengajar di Yayasan Pondok Pesantren Lingkungan Hidup Al-Ihya dalam
pelajaran Ekonomi dan Geografi. Beliau pernah besekolah di SDN Kaduronyok 1,
melanjutkan penddikan Di SMAN 1 Pandeglang dan terakhir ia menyelesaikan pendidikan
perguruan tinggi UNMA yaitu jurusan Ekonomi dan Managemen.
Di masa sekolah, pak Ili adalah siswa yang berprrestasi, ia selalu mendapat rangking dikelasnya. Termasuk pada masa SMA ia pernah melakukan study banding di SMA 1 jogja pada tahun 1984 ia juga mengaku pernah menjadi ketua Osis di SMA tersebut. Begitu juga pada masa SMP , beliau cukup aktif dalam organisasi Osis dan pramuka.
Tidak
banyak orang tahu, sebelum menjadi pak Ili yang sekarang, ternyata ia pernah
mengalami masa masa suram, dan prjalanan hidupnya tak semulus yang dibayangkan.
Bapak Rubidiali hanya seorang anak dari seorang petani biasa dari golongan
bawah. Ketika menempuh pendidikan sekolah dasar ia mengku pernah merasakan
berjalan tanpa menggunakan sepatu. Bahkan dimasa SMP ia harus berjalan sejauh 7 KM untuk sampai di sekolah,
yaitu dari Kaduronyok ke Menes. Setiap hari ia harus pergi pagi pagi sekal,
bahkan saat matahari belum terbit. Memang saat itu belum ada sekolah SMP maupun
SMA didaerah Kaduronyok.
Selain
jarak sekolah yang jauh, riintangan dalam menempuh pendidikan juga dirasakan
dari masalah ekonomi. Namun,karena kesabaran dan keuletannaya, ia berhasil
membuktikan bahwaekonomi tidak menentukan nasib seseotrang di masa depan.
Beberapa
prestasi dan pencapaiannya selama ini yaitu pernah bekerja di 6 peusahaan lokla
dan 1 perusaaan luar negeri yaitu Korea Selatan. Pak Ili juga pernah menjabat
sebagai kepala desa kaduronyok dan saat ini ia mengabdi di Yayasan Pondok
Pesantren Lingkungan Hidup Al-Ihya.
Menjadi
seorang pengajar menjadi kesan tersendiri untuknya,hal yang paling berkesan
adalah bisa menyampaikan satu ayat, satu ilmu itulah yang paling berharga.
Dengan
motto hidupnya yaitu “jangan cepat menyerah, selama Allah memberikan nafas”.
Ia
juga memberikan beberapa tips dan pesan untuk siswa siswi Al-Ihya .
Tips menjadi orang
sukses : “Perbanyaklah membaca buku karena dapat
menambah wawasan dan merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu”
Berikut Pendapat para
Siswa/I & Alumni tentang Beliau:
Kak
Fauzi (Alumnus)
: menurut saya beliau itu guru yang paling tegas, dekat dengan siswa/siswi
maupun alumnus yang ada, beliau juga memotovasi saya untuk menjadi tegas dan
disiplin.
Dian
.R(X1 MIA): Menurut
saya, beliau itu orangnya baik, on time
ketika ada jadwal mengajar, tegas, pokoknya serba bisa/mutitalent,dan selalu
ikut serta dlm organisasi kemasyarakatan
.
Deviani
Ade putrid(X1 IIS):
disiplin dalam waktu, dan orangnya baik.
Sohibul
Sohib: orangnya
baik, tepat waktu dalam belajarnya, memberikan contoh yang baik.
Saepudin
(X1 IIS) : Enak
di ajarnya.
Siti
Jauzah (X11 IIS):
Baik, disiplin, tegas, ramah, dan peduli sama kita.
Dahlia(X11IIS): Baik, tegas, paling gak suka
sama namanya tidak disiplin.
Rian
Ferdiansyah:
Tegas, disiplin, bijaksana, sering ngasih motivasi, &memberikan semangat
Imas
Masfufah(X11 IIS):
beliau itu disiplin, tegas, selalu member motivasi kepada siswa/siswi.
Ulfatul
Lisna (XII IIS):
disiplin, komitmen, guru faforitku, tepat waktu, pemberi solusi kepada
muridnya.
Hilma
(X1 MIA):
Beliau itu baik, selalu menerapkan kedisiplinan, tegas, serius &
berkomitmen.
Vinda
: orangnya
disiplin, kreatif, tegas, bijaksana , mudah bergaul.
Demikian
pembahasan kita tentang Bapak Rubidiali, S.E, semoga bermanfaat. J

Tidak ada komentar:
Posting Komentar