Oleh : Didah El-Fauzi Malik
Pohon
adalah tumbuhan berkayu yang memiliki cabang dan cenderung memiliki ukuran yang
tinggi, biasanya ukuran batang lebih besar dibanding cabang cabang nya. Tetapi
ada jenis jenis tumbuhan yang tidak disebut pohon, seperti tanaman
"perdu", tanaman ini tidak berkayu dan ukurannya rendah bahkan
cenderung menutupi tanah, contoh kecilnya adalah mawar,melati, dan tanaman
bunga bungaan lainnya. Ada pula tanaman "semu" seperti pisang dan
pepaya, tanaman ini cenderung berukuran tinggi tetapi tidak berkayu dan berumur
pendek. Kumpulan pohon alami adalah hutan, dahulu, sebelum tahun 2000,
indonesia merupakan paru paru dunia karena hutan Indonesia apaling banyak di
seluruh dunia dan menyumbangkan 67% pasokan oksigen ke seluruh dunia. Namun
akibat tangan tangan jahil manusia, semua itu perlahan lahan berkurang dan
justru kini hutan indonesia dalam kondiai krisis. Manfaat pohon bagi kehidupan
manusia, mungkin kita sudah banyak tahu tentang manfaat pohon secara teori.
Tetapi apa kita sudah menyadari apa manfaat pohon yang sesungguhnya, Mencegah
banjir, penghasil oksigen, dan dan pencegah longsor, ya memang kita sudah
mengetahui banyak tentang itu. Tapi entah disadari atau tidak, kesadaran
terhadap pemanfaatan pohan selama ini masih sangat tendah. Kebanyakan orang
hanya banyak bicara tetapi tidak dibuktikan secara nyata. Kita tahu pohon dapat
mencegah banjir, tapi masih banyak pohon ditebang. Kita tahu pohon dapat
menghasilkan oksigen dan menghidupan banyak orang, tetapi masih banyak orang
yang memanfaatkan pohon demi kepuasan pribadi. Lalu dimana letak kesadaran
kita? Coba tanya dalam hati, apakah kita telah sadar sepenuhnya?, atau hanya
omongan saja? Sudah saatnya bekerja bukan hanya bicara tanpa ada bukti. Tetapi
sebelum itu agaknya harus dipahami juga bahwa pohon banyak sekali memberikan
manfaat baik bagi manusia ataupun bagi makhluk hidup lain seperti hewan.
Diantara banyaknya manfaat itu yaitu -sebagai produsen utama Didalam rantai
makanan kita sering melihat bahwa produsen utama dalam rantai tersebut adalah
tumbuhan. Karena memang kebanyakan kebutuhan makanan manusia dan hewan adalah
berasal dari tumbuhan. Tumbuhan dapat menghasilkan sumber makanan bagi makhluk
hidup lainnya. Bila saja tumbuhan didunia ini punah, tak menutup kemungkinan
bahwa makhluk lainnya pun akan ikut punah. - menahan laju air guna mencegah
banjir dan penyedia sumber air tanah. Tentu kita sudah banyak mendengar bahwa
pohon dapat menahan air didalam tanah. Itu karena akar pohon yang menancap
kedalam tanah akan menyerap dan menahan air didalamnya. Tentu ini sangat
berguna sekali karena apabila hujan turun terlalu deras, air hujan tersebut
tidak langsung mengalir kepemukiman melainkan diserap kedalam tanah, hal ini
dapat mencegah air meluap dan tidak akan terjadi banjir . Selain itu,jika
terjadi kemarau berkepanjangan, persediaan air didalam tanah akan tetap
tersedia ini akan mencegah bencana kekeringan. - penghasil oksigen bagi makhluk
hidup lain. Tumbuhan adalah makhuk hidup yang dapat menciptakan makanannya
sendiri dengan cara berfotosintesis, yaitu menyerap gas CO2 dari makhluk hidup
lain dan mencernanya untuk kemudian dijadikan cadangan makanan dan menghasilkan
oksigen. Kita tentu tahu bahwa manusia, hewan dan beberapa makhluk lainnya
sangat membutuhkan oksigen untuk bernafas dan bertahan hidup. Lalu apa jadinya
jika dunia ini tanpa pohon? - mencegah erosi dan longsor Kita Sering sekali
merdengar bencana longsor di suatu bukit atau tebing tebing yang merugikan
banyak pihak. Bencana ini terjadi bukan tanpa alasan karena hampir sebagian
besar daerah perbukitan kini telah gundul atau sedikit sekali ditumbuhi
pepohonan besar akibat penebangan pohon yang berlebihan. Pohon sangat berperan
penting dalam menahan dan menopang tanah yang miring atau cenderung tidak
datar. Jadi tanpa penanaman kembali, tanah trs akan mudah bergeser dan akhirnya
mudah longsor.
Oleh: Nahra Malik
Pada tanggal 30 September 2017 lalu
seantero Indonesia ramai menyaksikan tayangan film G30S/PKI (pengkhianatan PKI)
baik menonton dari CD/DVD, Youtube, atau yang disiarkan di TVOne pada pukul
22.00
Tahukah ??? Bahwa Salah satu budaya yang
mencolok dari golongan PKI itu ialah luapan amarah dan kebencian mereka
terhadap Jendral-jendra RI pada waktu itu, sehingga melahirkan ide untuk
membantai kaum santri, kyai dan para jendral dengan tanpa ampun. Selain itu,
mereka memanfaatkan Pers/jurnalistik sebagai media untuk memberitakan kabar
kebohongan. Mereka memaksa pembawa acara radio untuk menyiarkan berita bohong
yang kemudian suhartoe mengambil alih dan meluruskan berita tersebut.
Rasulullah bahkan tidak berani membunuh
dalam keadaan marah saat peperangan dan
islam tidak membenarkan untuk membunuh wanita dan anak-anak serta memutilasi
jenazah. Sementara itu, orang-orang PKI dengan etika yang jauh dari ajaran
islam, membunuh dan memutilasi jasad para jendral.
Inilah beberapa alasan kenapa Amarah bisa
menyuburkan kebencian, dimana ketika seseorang yang dalam hatinya ada bintik
kebencian pada orang lain maka ia hanya akan mampu melihat kekurangan dalam
diri orang lain yang akhirnya semakin menyuburkan kebencian di dalam hatinya.
Emosi
dasar manusia
Pendiri aliran
psikologi behaviorisme John B. Watson menyebutkan bahwa manusia memiliki tiga
emosi dasar, yaitu takut, marah, dan kasih sayang.
Sedangkan, tim
ilmuwan dari Universitas Glasgow, Skotlandia, dalam penelitiannya yang dimuat
Jurnal Current Biology mengatakan ada empat emosi dasar manusia, yaitu bahagia,
sedih, takut, dan marah.
Lain lagi menurut
Richard G. Warga dalam bukunya Personal
Awareness: A Psychology of Adjustment membagi manusia dalam lima
emosi dasar, yaitu senang, sedih, cinta, takut, dan marah.
Ada lagi pendapat
lain tentang emosi ini, Daniel Goleman mengatakan ada delapan jenis emosi,
yaitu marah, sedih, takut, nikmat, cinta, terkejut, jengkel, dan malu.
Pendapat para
ahli psikologi tersebut menjelaskan bahwa marah termasuk emosi dasar. Marah
juga berkaitan erat dengan agresi dan kekerasan. Oleh karena itu, bila marah
sudah mengarah ke agresi maka akan bersifat destruktif.
Selanjutnya marah
yang tak terkendali akan merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Ahli filsafat
Aristoteles (384-322 SM) mengatakan: siapa pun bisa marah, marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang
tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, tidaklah mudah.
Faktor
timbulnya amarah
Marah memiliki
dua tipe, marah implisit (anger in)
dan marah eksplisit (anger out).
Marah anger in bentuk marah
pada diri sendiri yang bisa berakibat depresi dan timbulnya rasa benci.
Sedangkan marah anger out bentuk marah yang ditujukan
pada orang lain atau perusakan benda-benda sekitarnya (Andetyowati Nastiti,
dkk, 2014).
Marah anger out adalah perilaku marah
yang dieskpresikan dengan melukai secara psikis pada orang yang menjadi
sasaran. Contohnya adalah ucapan yang menyinggung perasaan, memaki-maki,
menghina, merendahkan, memperlakukan berbeda, menyepelekan.
Sedangkan marah anger out melukai secara fisik.
Ekspresinya adalah menampar, meludahi, menjambak, menendang, memukul.
Tetapi ada juga
amarah yang terjadi begitu saja pada pribadi tertentu. Ada orang yang mudah
marah, yang kita sebut pemarah.
Orang seperti ini
bisa marah-marah dalam berbagai situasi, di mana saja, kapan saja. Emosinya
meledak-ledak tanpa peduli orang-orang sekitarnya.
Orang seperti ini
biasanya tidak boleh tersinggung sedikit pun. Sekali tersinggung, timbul amarah
dengan segala tuduhannya dan dengan suaranya yang kencang. Siapa saja bisa kena
semprot.
Gangguan
kepribadian
Orang yang tidak
bisa mengendalikan amarahnya serta selalu menuduh orang sekitarnya sebagai
penyebab masalah, bisa jadi orang ini mengalami gangguan kepribadian
antisosial.
Gangguan
kepribadian antisosial merupakan kepribadian yang cenderung menyalahkan orang
atas semua masalah yang terjadi pada dirinya. Kemudian mengintimidasi orang
sekitarnya tanpa menyesali kelakuannya ini.
Ciri yang paling
parah adalah tidak bisa mengendalikan amarah yang meledak-ledak.
Menurut Rita
Atkinson pada buku Pengantar Psikologi 2 (1993) gangguan kepribadian seperti
ini biasanya muncul pada masa remaja dan dapat berlangsung sepanjang hidup.
Nah, untuk sahabat Malika yang cenderung masih remaja.. hati-hati loh J J jagalah hati !!!
Tetapi gangguan
kepribadian berbeda dengan gangguan jiwa. Gangguan kepribadian masih bisa
bekerja, tetapi gangguan jiwa tidak bisa bekerja.
Gangguan
kepribadian lainnya di antaranya adalah schizotypal, schizoid, paranoid,
borderline, narcissistic, histrionic, dependent, avoidant, obsessive
compulsive, explosive, progressive.
Menurut
penelitian pakar anger management
Jerry Deffenbacher Ph D, orang yang terlahir mudah marah biasanya karena
pengaruh genetik dan faktor sosiokultural (budaya) yang diperoleh dari proses
belajar. Proses belajar itu terjadi dalam alur didikan orangtua/ lingkungan
sekitarnya.
Penelitian
efek marah
Sebuah penelitian
yang dimuat di The European Heart Journal
Acute Cardiovascular Care menjabarkan hasil penelitian terhadap 313
pasien yang terkena serangan jantung.
Mereka diminta
mengisi kuesioner tentang tingkat kemarahan yang dialami dalam waktu 48 jam
sebelumnya.
Hasil dari
analisis kuesioner tersebut, sering marah-marah akan meningkatkan risiko
terkena serangan jantung 8,5 kali lebih tinggi setelah 2 jam mereka
marah-marah.
Jadi, seorang
pemarah lebih rentan terkena serangan jantung karena ketidakstabilan emosi.
Selain itu, mereka yang memiliki kecemasan tinggi juga berisiko terkena
serangan jantung.
Belum diketahui
secara persis bagaimana amarah bisa memicu serangan jantung. Tetapi yang pasti,
dugaannya, stres dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah,
penyempitan pembuluh darah, pemecahan plak, dan pembekuan yang akhirnya terjadi
serangan jantung (Gaya Hidup, 2015).
Dampak
marah-marah
Emosi marah yang
tidak terkontrol akan berdampak negatif. Dampaknya pada faktor psikologis,
hubungan sosial, dan kesehatan.
Dampak
kerugiannya yaitu jantung berdebar lebih keras, tekanan darah meningkat, cepat
lelah, daya tahan tubuh menurun, hati tidak bahagia, tambah musuh, perasaan
terluka, tidak bahagia, timbul masalah baru, sakit kepala, rentan terkena
serangan jantung, stroke, emosi meninggi, merusak barang, depresi, bunuh diri,
anarkistis, berbuat kriminal.
Tips
mengelola marah
Mengelola marah
dipandang perlu agar tidak bertindak destruktif dan merugikan semua pihak.
Tips sederhana
yang diperoleh dari berbagai sumber sebagai berikut: sebelum marah tariklah
napas yang panjang, coba sabar beberapa detik, tenangkan diri, diam sejenak,
fokus pada diri sendiri, hilangkan dendam, coba bercanda, relaksasi, meditasi,
berpikir sebelum bicara, curhat. Namun selain tips diatas ada tips-tips lain
yang tidak kalah hebat, yaitu:
1.
Ambil wudhu dan Shalat lah
2.
Senantiasa berdzikir, karena dzikir dapat menetralkan emosi
3.
Tersenyumlah J J J
4.
Baca Q.S. Al Fajr ayat terakhir J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar