gadget

EDISI

EDISI 1 (12) EDISI 2 (11) EDISI 3 (14) EDISI 4 (10) EDISI 5 (9) EDISI 6 (9) IKLAN (4) INFO (5) RESENSI (6) Salam Redaksi (7)

Jumat, 05 Januari 2018

Resensi Buku "Api Sejarah - 1" Part (2) Oleh Zaini Subhan

Kali ini dalam pembahasan melanjutkan dari penjelasan sebelumnya. Pada kesempatan kali ini dalam pembukaan perdana akan membahas lebuh lanjut lagi tentang sejarah indonesia yang banyak tidak kita ketahui.
            Ada beberapa sejarahwan yang mengira bahwa agama islam masuk ke indonesia pada abad ke-13 M. Tetapi R.K.H. Abdullah bin Nuh meyakini bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 M. Mengpa demikian? Karena jauh sebelum itu kota-kota di Yaman telah menjalin hubungan peragangan dengan negara-negara lain. Sejak dahulu bangsa arab adalah para wirausahawan yang menjadi perantara perdagangan antara Eropa dengan negara-negara Afrika,India,Asia Tnggara,dan Timir Jauh yaitu Cina dan Jepang.
            Bangsa arab dalam perdagangannya tidak hanya menjual barang dagangan dari arab saja tetapi juga menjualkan barang yang didatangkan dari negera-negara lain seperti emas,wangi-wangian,rempah-rempah dan lain sebagainya. Menurut T.W. Arnold didalam The Preaching of Islam bahwa dalam da’wah islam pada abad ke-2 H perdagangan dengan sailan atau srilangka sudah sepenuhnya di tangan bangsa arab. Maka dari itu besar kemungkinan islam dibawa oleh para wiraushawan arab ke nusantara indonesia pada abad ke-7 M atau pada awal tarikh hijriah.
            Keadaan seperti ini dapat terjadi dikarenakan dari dahulu bangsa arab adalah pengembara. Para pengembara itu terdiri dari pedagang-pedagang. Menurut S. Alwi Al-Hadad bahwa sudah ada sekitar 850.000 orang bahkan di sepanjang pantai malabar sudah lebih banyak lagi jumlahnya. Sedangkan sebagian dari mereka telah ada yang mencapai cina.
            Dapat disimpulkan bahwa bagitu eratnya hubungan antara arab dengan cina mengingat sesuai dengan hadits Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa carilah ilmu walaupun di negeri cina. Sungguh keselarasan yang begitu menakjubkan yang terjalin di antara keduanya.
            Dahulu ada seorang pakar geografi muslim yang bernama Al Biruni yang menggambarkan peta bumi. Beliau menuliskan bahwa samudra india ddahulunya adalah samudra persia. Perubahan ini terjadi setelah negara imperialis barat berhasil berkuasa. Begitupun dengan titik nol meridian yang dahulu melewati mekah karena untuk menunjukan arah kiblat berganti alih menjadi melewati Greenwich London. Pengalihan ini oleh Kerajaan Protestan Anglikan Inggris.
            Sampai sekarang dalam penyebutaan wilayah ataupun negara – negara berpusat dari Greenwich London. Seperti halnya Mesir, Arab, dan wilayah di sekitarnya disebut dengan timur tengah padahal jeles – jelas bahwa wilayah tersebut sebelah barat dari negara Indonesia. Maka dari itu masyarakat Indonesia jika shalat menghadap ke arah barat. Tetapi kebanyakan sekarang menyebut negara arab sebagai daerah timur tengah karena dari Greenwich London daerah arab berada di sebelah timur dan tengah. Begitupun Indonesia, Malaysia, Singapura, Myanmar, Filiphina, dan Thailand disebut dengan daerah asia tenggara karena melihat dari titik nol yang berada di Greenwich London.
            Pelayaran wirausahawan islam menempuh dengan melalui jalan laut niaga dari pulau Nikobar, Andaman, Maladiv (Maladewa) menuju ke malaka yaitu pusat perdagangan yang ada di Asia Tenggara. Diantara kapal – kapal yang berlayar tersebut ada sebagian yang mengganti perjalanannya menuju ke Madagaskar dan ada pula yang membawanya dari Afrika Selatan ke Guinea dan kembali lagi ke Madagaskar.
            Dari wilayah pantai tersebut dahulu nya telah berada dalam pengaruh Muawiyah 661-750 yang pada saat itu pusat pemerintahannya yang berada di Damaskus. Selanjutnya di pesisir Sindu India juga telah tersebar agama islam. Di daerah India khususnya daerah Kambai dan Gujarat merupakan pusat perdagangan  dari Oman, Hadramaut, dan Teluk Persia yang telah ada sebelum lahirnya agama Islam yang di bawakan oleh Rasulullah SAW. Mengingat pada abad ke-2 SM perdagangan yang ada di Sailan atau Srilangka sudah sepenuhnya berada di tangan kekuasaan bangsa arab.
            Seorang sejarahwan yaitu Thomas W. Arnold dalam mengoreksi penulisan sejarah yang telah di salahkan menggambarkan bahwa islam di India dikembangkan dengan kekerasan dan kekejaman. Pemaksaan khitan oleh Haydar Ali dan Tipu Sultan. Padahal dalam penjelasan tersebut semuanya tidak benar, bahwa terjadinya muslim di India yaitu dampak dari dakwah yang secara peruasif dan secara damai.
            Bangsa barat dalam misinya untuk mematahkan potensi pasar yang di kuasai oleh umat islam dan berjuang mempertahankan penjajahannya bukan sekedar datang dengan organisasi VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) dari Kerajaan Protestan Belanda, EIC (East Indian Company) dari Kerajaan Protestan Anglikan Inggris, dan CIO (Compagnie des Indes Orierntales) dari Kerajaan Katolik Prancis. Tetapi juga untuk menghilangkan kesadaran dalam pemasaran dengan jalan laut niaga maupun pemasaran melalui darat. Dalam hal ini, bangsa barat ingin menghilangkan kemauan umat islam dalam menjadi seorang wirausahawan ataupun wiraniagawan.
            Dalam upayanya tersebut bangsa barat berusaha menguasai penulisan sejarah dengan di palsukannya sejarah tersebut. Seperti hal nya mempalsukan hadits yang menyatakan bahwa Allah SWT lebih menyukai orang – orang yang dimasjid dari pada orang yang berada di pasar. Disampaikannya bahwa pasar adalah tempat yang tidak baik dan orang yang berada dipasar tidaklah baik. Dari hal tersebut menjadikan pasar menjadi lenggang akan aktivitas yang dari kebanyakan umat islam lebih memilih berada didalam masjid dari pada barada di pasar.
            Kenyataannya bahwa itu tidaklah benar karena sejak dahulu peran pasar sangatlah besar bagi agama islam. Datangnya islam sampai ke nusantara indonesia karena berawal dari para wirausahawan arab yang memperdagangkan hasil yang dibawanya kepada masyarakat indonesia dan juga memperkenalkan agama islam kepada para pembelinya. Dengan perlahan islam pun dapat diterima dengan baik oleh masyarakat indonesia.
            Menurut Prof. Dr. D.H. Burger dan Prof. Dr. Prayudi dalam Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia telah terjalin sejak abad pertama sebalum masehi hubungan jalan perniagaan laut antara India, Cina dan Nusantara Indonesia. Tetapi dalam penulisan sejarah yang didistorsikan pada masa penjajahan belanda tidak lah tergambarkan antara arab dengan india dan antara arab dengan cina adanya hubungan perdagangan diantara kedua negara tersebut.
            Jadi sebagai penerus bangsa yang intelektual janganlah sampai tertipu dengan penulisan – penulisan sejarah pada saat ini. Dalam mempelajari sejarah jangan cukup dalam satu buku saja tetapi haruslah membaca dari buku sejarah lain agar kita dapat membandingkannya sehingga tidak tertipu dari penulis – penulis yang mendistorsikan sejarah. Terutama sejarah masuknya agama islam di nusantara indonesia.
          Dapat dilihat bahwa sejak zaman dahulu bahwa pengaruh wiraniagawan arabia sangatlah besar dalam perdagangannya. Sehingga pengaruh dari perdagangan tersebut tersebar beberapa jenis mata uang yang ditemukan di beberapa daerah. Dari penemuan tersebut menunjukan besarnya peranan umat muslim dalam perkembangan islam di Indonesia maupun di india dan yang lainnya.
          Peranan aktif nusantara dalam perdagangan internasional tidaklah pernah tertuturkan. Padahal pemasok rempah – rempah dalam perdagangan Eropa itu berasal dari nusantara indonesia. Rempah – rempah itu sangat penting dalam perdagangan bahkan menjadi salah satu komoditi pasar yang banyak dibutuhkan saat itu. Sehingga tempat dan juga jalan menuju asal rempah - rempah tersebut dirahasiakan menjadikan nama – nama daerah Nusantara yang banyak menghasilkan rempah – rempah yang menjadi barang komoditi pasar pada saat itu tidaklah tecatat dalam penulisan sejarah.
          Bangsa Barat yang dalam penguasaannya ingin menguasai rempah – rempah dan tidaklah mengetahui asal rempah – rempah tersebut. Karena barat belum mengerti dengan india dan nusantara atau saat itu disebut kapulauan india. Pada saat abad ke-16 setelah barat telah benar – benar memasuki ke anak benua India, barulah disadari pada saat telah datang di India bahwa tenyata bukan penghasil dari rempah – rempah.
          Bangsa barat melanjutkan penguasaannya ke daerah Nusantara Indonesia sebagai penghasil dari rempah – rempah. Pada saat itu kerajaan katolik portugis dalam memperluas kekuasaan jajahannya dengan mendekati Kesultanan Tidore, Kesultanan Ambon, dan Kesultanan Ternate. Di wilayah inilah juga dijumpainya para wirausahawan Arab Muslim yang telah menguasai pemasaran rempah – rempah terlebih dahulu.
          Para wirausahawan arab muslim telah mempunyai kekuatan dalam pemasarannya di berbagai jalan laut niaga atau dalam kemaritiman lautnya. Salah satunya dalam penguasaan pasar, kemasjidan dan pendidikan, kekuasaan politik atau kesultanan, penguasaan maritim dengan niaga lautnya, kesadaran hukum islam.
          Dalam hal politik islam mempunyai musuh yaitu dari penjajah barat. Dalam hal ini untuk menghadapi perlawanan bersenjata terhadap penjajah barat, islam indonesia juga menghadapi dengan kerajaan imperialis barat seperti Portugis, Spanyol, Prancis, Inggris, dan Belanda. Karena diadakannya perlawanan bersenjata terhadap penjajah barat menjadikan sejarah perkembangan islam indonesia tidak hanya dinilai sebagai sejarah lokal saja melainkan sebagai sejarah internasional.
          Dengan semangat dari para ulama dan santri dalam melawan bangsa imperialis barat yang menjajah indonesia menciptakan wilayah indonesia yang sangat luas dengan berbagai macam suku dan adat istiadat yang sangat bermacam – macam. Luasnya daerah indonesia dari sabang sampai merauke, dari kepulauan talaut sampai pulau rote menjadikan indonesia sebagai negara yang memiliki wilayah terluas dibandingkan negara – negara yang lain. Bahkan wilayah daratan indonesia memiliki luas ±2.000.000 km2 dan luas kelautannya mencapai ±3.200.000 km2 sehingga jumlah keseluruhan dari laut dan darat menjadi 5.200.000 km2.
          Dengam wilayah daratan yang sangat luas jika kita bandingkan luasnya hampir sama dengan jumlah luas negara Belanda, Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol. Bahkan posisi negara indonesia yang dilewati oleh garis katulistiwa menjadikan indonesia beriklim tropis, yang hanya memiliki dua musim saja yaitu, musim penghujan dan musim kemarau. Disinilah tumbuh berbagai macam tumbuhan yang menjadi sumber dari berbagai macam rempah – rempah yang sejak zaman dahulu menjadi salah satu komoditi dalam pasar eropa.
          Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya juga dengan penduduk yang mayoritas beragama islam sebagai agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Bermula hanya berada di arab yang kemudian menyebar sampai ke nusantara indonesia diperkirakan awal masuknya pada abad ke-1 H. Dalam agama islam sendiri bukanlah hanya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT, tetapi terdapat 25 Nabi dan Rasul sebagai pembawa ajaran islam di dunia. Keseluruhan Nabi dan Rasul tersebut yaitu :
1. Adam as
7. Ishaq as
13. Ayyub as
19. Harun as
2. Nuh as
8. Ismail as
14. Dzulkifli as
20. Zakaria as
3. Idris as
9. Ya’qub as
15. Daud as
21. Yahya as
4. Huud as
10. Shaleh as
16. Sulaiman as
22. Yunus as
5. Ibrahim as
11. Yusuf as
17. Syu’aib as
23. Ilyas as
6. Luuth as
12. Ilyasa as
18. Musa as
24. Isa as
25. Muhammad Rasulullah Saw
          Dari nabi yang pertama, Nabi Adam as sampai nabi yang terakhir, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa dirinya sebagai muslim. Jadi dari keseluruhan nabi tersebut mambawa agama yang satu yaitu agama islam. Tidaklah di benarkan bahwa Nabi Ibrahim as membawa Agama  Yahudi, Nabi Musa as membawa Agama Nasrani, Nabi Isa as membawa Agama Kristen. Diyakinkan bahwa Nabi muhammad SAW adalah Nabi yang menyenpurnakan Agama Islam dan penyempurna akhlak manusia.
          Didalam islam dari ke-25 Nabi tersebut ada yang mendapatkan gelar sebagai Ulul Azmi. Ulul Azmi bermakan Nabi dan Rasul yang memperoleh kamenangan dalam menghadapi lawan karena memiliki mukjizat. Adapun Nabi dan Rasul Ulul Azmi tersebut yaitu : 1) Nabi Nuh as; 2) Nabi Ibrahim; 3) Nabi Musa as; 4) Nabi Isa as; 5) Nabi Muhammad SAW. Kelima Nabi dan Rasul tersebut memiliki mukjizat yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.
          Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir juga menerima salah satu kitab yang diturunkan oleh Allah SWT yaitu Kitab Al – Qur’an. Diantara kitab – kitab yang lain, yaitu Taurat, Zabur, dan Injil hanya kitab Al-Qur’an lah yang sejak dahulu tetap terjaga keasliannya. Tidaklah ada suatu makhluk yang dapat membuat yang semisal dengan kitab Al – Qur’an tersebut. Bahkan kitab Al – Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kitab – kitab yang telah ada sebelumnya. Kitab yang selain dari kitab Al – Qur’an telah banyak perubahan didalamnya, sehingga kitab – kitab tersebut tidak lah serupa dengan yang aslinya.
            Walaupun kitab Al – Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kitab – kitab yang lain, tetapi sebagai umat muslim kita harus tetap meyakini adanya dari kitab Taurat, Zabur dan Injil tersebut yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Sebagai penerus bangsa dan pengganti dari para ulama – ulama haruslah bersemangat trus dalam belajar, mencari referensi dari berbagai buku agar tidak ada kesalahan karena pada masa sekarang ini banyak sekali pendistorsian dalam penulisan – penulisan terutama dalam penulisan sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO Terbaru

INFO Terbaru
"The Best Writer Of The Month" Edisi September

INFO Khusus

INFO Khusus
Karena terbentur dengan kegiatan UAS dan libur sekolah, pendaftaran anggota baru dibuka pada tanggal 01 November - akhir Desember 2017