Alhamdulillah setelah membaca awal dari
buku Api Sejarah Karya Ahmad Mansur Suryanegara yang telah menambah wawasan
mengenai sejarah indonesia yang sebenarnya. Walaupun baru sedikit tetapi telah
sangat bermanfaat sekali dan menjadikan rasa penasaran untuk mengupas sejarah –
sejarah indonesia yang disamarkan.
Didalam buku ini
kita akan menemukan betapa pentingnya peran para ulama dan santrinya dalam
memperjuangkan NKRI. Banyak yang tidak ketahui bahwa dalam memerdekakan
indonesia dari penjajah itu tidaklah lepas dari peran para ulama dan santri,
dikarenakan didalam buku – buku sejarah sangatlah jerang dalam membahas
perjuangan para ulama dan santri. Bahkan dalam buku – buku sekolah ada banyak
pemalsuan sejarah misalkan awal masuknya agama islam di indonesia ada yang
mengatakan pada abad ke-13 M, tetapi kenyataannya awal masuknya islam di
indonesia yaitu pada abad ke-7 M. Dalam hal tersebut sudah banyak catatan yang
di samarkan selama 6 abad tersebut.
Di zaman sekarang
masyarakat telah dilanda rasa herolessness yaitu rasa tidak memiliki pahlawan.
Jadi perhatian terhadap sejarahnya sangatlah kurang karena kurang nya minat
dalam membaca sejarah. Sebenarnya jika kita memiliki perhatian terhadap sejarah
itu dapat merubah pola pikir seseorang. Didalam buku sejarah ini kita akan
mengupas sejarah indonesia dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama islam.
Kita harus banyak
terima kasih terhadap Ahmad Mansur Suryanegara yang mau menuliskan sejarah
indonesia yang banyak telah disamarkan. Didalam buku yang berjudul api sejarah ini
pda bagian sekapur sirih kita akan ulama besar sekaligus sejarahwan dan juga
pelaku sejarah. Beliau bernama Raden Kiayi Haji Abdullah bin Nuh pembina Majlis
Al-Gojali di Bogor.tidak hanya menguasai dalam kitab kuning tetapi beliau juga
seorang sejarahwan yang dapat menuliskan sejarah sebagai ilmu yang sangat
bertolak belakang dengan penulisan sejarah sebagai peristiwa. Sangat lah jarang
seorang ulama mempunyai kemampuan tersebut karena kebanyakan para ulama
membicarakan tentaang tarikh rasulullah saw atau sejaah di timur tengah
tersebut.
Di indonesia
sekarang dalam buku sejarah ataupun monumen – monumen sejarah lebih banyak
membahas Hindu-Budha. Padahal mayoritas penduduk indonesia yaitu beragama
islam. Kali ini kita akan coba mengoreksi tentang sejarah indonesia yang sebenarnya
sesuai kemayoritasan masyarakat bangsa yang beragama islam.
Peran ulama penting
sekali bagi bangsa indonesia yang telah dijajah selama kurang lebih 350 tahun. Bendera
indonesia yaitu yang berwarnakan merah dan putih tidak hanya bersangkutan
sebatas merah yang melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian,
akan tetapi dibalik semua itu ada peran ulama disana yang mengenalkan warna
merah putih karena kebiasaan rasulullah yang memakai warna merah putih.
Terdapat banyak simbol – simbol yang menandakan warna merah putih seperti kapur
dan sirih yang yang apabila disatukan akan menimbulkan warna merah dan buah
pinang jika di belah akan terlihatlah warna putih.
Dalam penamaan ibu
kota negara indonesia pun tidaklah terlepas dari ulama. Pada masa sebelum penjajahan
yang semula barnama sunda kelapa yang sekarang dikenal dengan jakarta digantikan
nama menjadi jayakarta. Penamaan jayakarta di ambil dari al-qur’an surat
al-fath ayat 1 yaitu inna fatahna laka fatha mubina. Kata fatha mubina yang
berartiakan kemenangan paripurna atau jayakarta sebagai dasar penamaan sunda
kelapa menjadi jayakarta. Penamaan tersebut tidak lah lepas dari para ulama
yang menyebarkan agama islam di indonesia terutama para wali songo yang sebelumnya
telah terlebih dahulu menyebarkan agama islam di nusantara. Kemudian pada masa
penjajahan masuk ke indonesia nama jayakarta dihapus dan kembali bernama sunda
kelapa. Tetapi setelah 400 tahun kemudian sekitar tahun 1900-an nama jayakarta
terlahir kembali yang sempat sebelumnya bernama batavia kemudian menjadi
jayakarta dan sampai sekarang yang kita kenal dengan jakarta sebagai ibu kota
negara indonesia.
Bapak Ir. Soekarno
dibawah bendera revolusi mengatakan bahwa para ulama hanya menikmati abu
sejarahnya bukan api sejarahnya. Maka dari itu setelah kemerdekaan 17 agustus
1945 atau jum’at legi 9 ramadhan 1364 H
para ulama tidak mau ikut campur dalam masalah pemerintahan sehingga
pemerintahan indonesia di pegang oleh amtenar belanda yang sudah pasti sistem
pemerintahannya mengenyampingkan para ulama. Padahal kalau kita lihat para ulama dan santri yang banyak berjuang
untuk perjuangan indonesia. Akan tetapi Ir. Soekarno sebelum membacakan teks
proklamasi beliau meminta doa restu kepada beberapa para ulama yang ada di
pulau jawa.
Diwal perumusan
ideologi pancasila dan kostitusi undang – undang dasar tidak semata – mata di
ajukan oleh Moh. Hatta. Dibalik semua itu ada peran ulama saling berunding
untuk dasar negara indonesia dan hasil dari perundingan tersebut diserahkan ke
pada Moh. Hatta dan kemudian sampai sekarang diakui bahwa berideologikan
pancasila dan konstitusi undang – undang dasar. Apabila tanpa pernan para ulama
apa mungkin ideologi bangsa kita ini pancasila dan konstitusinya undang –
undang dasar ? atau kah mungkin bendera kita akan merah putih jika para ulama
tidak membiasakan menggunakan merah putih karena kebiasaan rasulullah saw zaman
dahulu menggunakan merah dan putih ? Kita semua haruslah bangga mempunyai para
ulama yang begitu perhatiannya terhadap negara indonesiayang mana dari
perjuangannya lah dengan jiwa jihadnya yang fisabilillah sehingga indonesia
bisa merdeka dan terbebas dari para penjajah yang seenaknya menindas masyarakat
indonesia tanpa mengenal belas kasih.
Pasca setelah
kemerdekaan banyak pencantuman tanggal – tanggal untuk memperingati hari
penting nasional. Seperti halnya tanggal 2 Mei di peringati sebagai hari
pendidikan nasional yang bermula diangkat dari tanggal lahir Kihajar Dewantara
pada tanggal 2 Mei 1889. Beliau yaitu seorang pelopor berdirinya taman siswa
yang sampai sekarang di akui Berdirinya taman siswa ini pada tahun 1922 yaitu
10 tahun lebih dari perserikatan muhamadiyah. Tetapi mengapa tidak dari tanggal
lahir Ahmad Dahlan sebagai pelopor dari perserikatan muhamadiyah yang lebih
awal dan pengaruhnya lebih luas dibandingkan taman siswa.
Masih banyak lagi
contoh – contoh dari sejarah indonesia yang tersamarkan dari kita. Maka di
dalam buku ini kita dapat mengetahui lebih banyak tentang para ulama dan santri
dalam mempertahan kan negara kesatuan republik indonesia (NKRI). Karena oleh
para ulama lah terjadinya bahasa juga dalam berkomunikasi antar sesama. Perlu
kita kethui hanya indonesia lah yang merdeka dengan bahasa sendiri bukan
menggunakan bahasa para penjajah.
Mungkin hanya itu
yang dapat saya sampaikan mungkin hanya terulas sedikit dari apa yang telah di
baca. Saya pribadi juga masih dalam tahapan belajar ,maklum tidak sedetail dari
apa yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar