gadget

EDISI

EDISI 1 (12) EDISI 2 (11) EDISI 3 (14) EDISI 4 (10) EDISI 5 (9) EDISI 6 (9) IKLAN (4) INFO (5) RESENSI (6) Salam Redaksi (7)

Rabu, 06 September 2017

Kyai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur)


“GEJOLAK SEJARAH SANG ULAMA INDONESIA
Peresiden ke empat indonesia ini lahir di jombang, jawa timur, 7 september 1945 dari pasangan wahid hasyim & sholehah. Ia lahir dengan nama “abdurrahman addakhil” atau “sang penakluk”, lebih di kenal dengan panggilan GUS DUR “gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada anak kiai.
            Gus dur adalahputra pertama dari 6 bersaudara, dari keluarga yang sangat terhormatdalam komunitas muslim jatim. Kake dari ayahnya. KH. Hasyim hasyari, adalah pendiri Nahdatul Ulama (NU), sementara kake dari pihak ibu, KH.Bisri syansuri adalah pengajar pesantren. Ayah Gus Dur, KH. Wahid Hasyim, terlibat dalam gerakan nasionalis & menjadi mentri agama pada 1994. Ibunya, Hj. Sholehah, adalah putri pendiri pondok pesantren denanyar jombang.







 
 







            Gus dur adalah presiden RI ke 4, Gus dur mulai menjabat menjadi presiden pada 20 oktober 1999 hingga 24 juli 2001. Sejak masa kanak-kanak gus dur gemar membaca dan rajin memanfaaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Pada usia belasan tahun telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel,dan buku buku. Disamping membaca beliau juga bermain bola, catur dan music. Masa remaja Gusdur  sebagian besar di habiskan di Yogyakarta dan Tegal Rejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikut nya Gusdur tinggal di Jombang, di pesantren tambak beres, sampai kemudian melanjutkan study nya di Mesir. Sebelum berangkat ke Mesir, paman nya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu dengan Sinta Nuriyah, di karuniai empat orang anak yaitu, Alissa Qotrunnada Munawaroh, Jannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Nayah Wulandari. Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu, Gus dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, beliau bergabung di Fakultas Ushuluddin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian beliau menjadi sekertaris pesantren Tebu Ireng dan pada tahun yang sama Gusdur mulai menjadi penulis. Beliau kembali menekuni bakatnya sebagai penulis dan kolumnis. Lewat tulisan tulisan tersebut gagasan pemikiran Gusdur mulai mendapat perhatian banyak. Pada tahun 1974, Gusdur diminta paman nya, k.h. yusuf hasyim untuk membantu di pesantren tebu ireng jombang dan menjadi sekretaris. Disini Gusdur mulai sering mendapatkan undangan menjadi narasumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan baik di dalam maupun di luar negeri. selanjutnya Gusdur terlibat dalam kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawan Rahardjo, Aswad Mahasin dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian gusdur mendirikan P3M yang di motori oleh LP3ES.
            Pada tahun 1979 gusdur pindah ke jakarta, mula-mula beliau merintis pesantren di Cianjur. Sementara pada tahun 1980 Gusdur di percaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Disini Gusdur  terlibat dalam diskusi dan perdebatan yang serius mengenai masalah agama, suku dan disiplin. Gusdur semakin serius menulis dan begelut dengan dunianya, baik di lapangan kebudayaan, politik, maupun pemikiran keislaman. Karier yang di anggap menyimpang dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh sekaligus pengurus PBNU dan mengundang cibiran atau ketika menjadi ketua dewan kesenian Jakarta (DKJ) pada tahun 1983. Beliau juga menjadi ketua juri dalam festival film Indonesia (FFI) tahun 1986-1987.
Pada tahun 1984 Gusdur dipilih secara aklamasi oleh sebuah tim AHL HALL WAALAQDI yang diketuai K.H AS’AD SYAMSUL ARIFIN untuk nmenduduki jabatan ketua umum PBNU pada muhtamar ke 27 di SITU BONDO. Jabatan tersebut kembali dilakukan pada mukhtamar ke 28 di pesantren KERAPYAK Yogyakarta (1989), dan mukhtamar di CIPASANG. Ketika GUSDUR menjabat PRESIDEN RI ke 4. Selama menjadi presiden, tidak sedikit pemikiran GUSDUR controversial. Sering kali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang. GUSDUR wafat pada hari rabu, 30 Desember 2009. Di RS CIPTO MANGUN KUSUMO,JAKARTA. Pada pukul 18:45 WIB pada usia 69 tahun. Beliau dimakamkan secara kenegaraan yang dipimpin langsung oleh presiden RI di komplek PONPES TEBU IRENG pada tanggal 31 Desember 2009. PONPES tempat gusdur dimakamkan menjadi MASKOT kab JOMBANG sebagai tempat ziarah yang memiliki daya tarik tak tertandingi. Bahkan, orang orang yang selama ini bersebrangan politik dengan GUSDUR akan cenderug mengagungkan GUSDUR bukan karena prestasi politiknya, melainkan karena berkahnya yang diyakini mampu memberikan perlindungan 4 rasa aman.
Nah, itu lah sekilas tentak salah satu ulama terkemuka Indonesia Kyai H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) J semoga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.
SEMANGAT BERKARYA !!!! -------------------------------------------------------------------------------------------à

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO Terbaru

INFO Terbaru
"The Best Writer Of The Month" Edisi September

INFO Khusus

INFO Khusus
Karena terbentur dengan kegiatan UAS dan libur sekolah, pendaftaran anggota baru dibuka pada tanggal 01 November - akhir Desember 2017