Baiklah, untuk bagian ke 3 ini
dibuka dengan pembahasan mengenai proses islamisasi di dunia, utamanya di
Indonesia. Berbicara mengenai proses Islamisasi pasti tidak terlepas dari peran
pasar sebagai media utama penyebaran Islam di dunia khususnya Indonesia. Karena
dimulai dari pasar,Islam menyebar dengan pesat ke penjuru dunia. Perkembanhan
Islam sangat menakjubkan, meluas hingga ke batas cakrawala dunia. Semuanya
dicapai dari pasar ke pasar. Disini pasar tidak hanya sebatas sebagai sarana
mencari materi dan tempat jual beli, namun juga sebagai pertukaran budaya,
bahasa sampai penyebaran agama. Nama pasar sendiri berasal dari kata Bazaar,
sentuhan bahasa Timur Tengah.
Penyebaran
Islam memang tidak terlepas dari pasar dan
warausahawan didalamnya, begitu juga dengan nabi Muhammad saw, Allah mrnurunkan
wahyu kepadanya yang saat itu berprofesi sebagai wirausahawan. Berawal dari
kebiasaannya mengikuti pamannya, Abi Thalib, ia berdagang pada usia 8 tahun.
Sampai ia bertemu dan menikahi partner
dagangnya, Siti Khadijah. Sampai akhirnya ia berhenti berniaga pada usia 40
tahun karena pengangkatannya menjadi Rasulullah.
Nabi Muhammad yang awalnya tidak bisa
membaca dan menulis, hidup dengan kesederhanaan. Bahkan saat Al-Quran pertama
kali diturunkan dengan segala kesederhanaan pula, bukan si istana megah, hanya
sebuah goa yang sempit di sebuah bukit yang gersang, Gua Hiro(Jabal Nur). Namun
siapa sangka, dibalik kesederhanaan tersebut, Al-Quran dan Islam mampu
berdampak abadi dan tiada batas. Dalam waktu singkat saja mampu menjadikan
masyarakat Jahiliyah menjadi jenius, bahkan mampu menumbangkan
penguasa-penguasa beristana megah termasuk diantaranya Romawi (Nasrani) dan
Persia(Majusi).
Sama halnya dengan Rasulullah,
para Walisongo pun berprofesi sebagai wirausahawan karena dinilai sebagai
pewaris nabi dan Rasul.
Alasan lain mudahnya agama Islam
menyebar adalah karena sikap terbukanya masyarakat yang mudah sekali menerima
Islam, terutama karena Islam tidak pernah mengenal Kasta, semua orang dan semua
profesi bisa dengan kesadarannya untuk berperan aktif menyebarkan agama Islam.
Tentu ini berbeda dengan Hindu yang terkenal dengan 4 kastanya (Brahmana,
Ksatria, Waisya dan Sudra). Dan yang
paling utama, Islam selalu menyebar dengan jalan damai. Karena alasan inilah,
Islam kini menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia.
Pada zaman dahulu, tentu para wiraniagawan
menjelajahi bernagai negara dengan mengarungi lautan dan samudera guna mencapai
pulau ke pulau. Karena realitas dunia, 71% memang terdiri dari laitan dan
samudera. Terutama di Indonesia yang terkenal dengan negara maritin dan terbagi
dalam banyak pulau.
Sementara itu, Indonesia telah
menjalin hubungan dagang dengan bangsa Arab jauh sebelum Imperialis datang ke
Nusantara, bahkan sudah banyak melahirkan cendikiawan dan pakar geografi
muslim. Pengaruh bangsa Arab dapat dilihat dari penamaan beberapa tempat di
Indonesia yang memakai bahasa Arab. Pesona dan kekayaan rempah Indonesia memang
menjadi daya tarik tersendiri untuk negara-negara lain datang ke Indonesia.
Walaupun dalam penulisan sejarah dunia, seringkali nama Indonesia tidak
dicantumkan atau ditiadakan.
**
Kembali kepada pembahasan
mengenai Rasulullah seyelah menerima wahyu. Seperti telah dijelaskan,
Rasulullah menerima wahyu pertamanya di kota Mekkah tepanya di Gua Nur. Namun
bukan hal yang mudah membawa ajaran Islam ditengah-tengah masyarakat yang masih
memegang teguh kepercayaannya terhadap nenek moyang. Masyarakat jahiliyah yang
terang-terangan menolak ajaran agama Tauhid yang dibawa Rasulullah. Tidak hanya
menolak, tetapi sampai ingin membunuh Rasulullah. Semua upaya dilakukan kaum
kafir Quraisy Mekkah untuk menghalang-halangi dakwah nabi. Hingga pada akhirnya
setelah 13 tahun masa kerasulannya di
Mekkah, nabi berhijrah ke Madinah bersama para sahabat dan kaum Muhajjirin.
Namun kaum kafir Quraisy tidak menyerah
begitu saja,setelah mengetahui keberadaan nabi beserta rombongannya,
mereka berencana memerangi Madinah.
Penyerangan tersebut berlangsung sampai 10 tahun lamanya. Dengan tujuan membela
diri,umat muslim tidak pernah menolak tantangan kaum kafir Quraisy untuk
berperang. Dari 10 tahun peperang tersebut, terjadi perang hingga 45 kali
dengan perang terbesarnya yaitu perang Badar (2 H/624 M), perang Uhud (3 H/625
M), dan perang Khandaq(5 H/627 M). Perang baru berakhir ketika tercapainya
Fathu Mekkah (Ramadhan 8 H/630 M). Ada hal yang menarik dari salahsatu
peperangan tersebut, diketahui perang Khandaq menggunakan strategi pembuatan
parit/khandaq) atas usulan Salman Alfarizy. Rupanya trik ini juga digunakan
dalam perang dunia 1 di Eropa.
Islam memang tidak menganjurkan
bahkan melarang praktek kekerasan, namun Islam juga tidak melarang peperangan
jika untuk membela diri, hal ini juga diterapkan Rasulullah dalam menghadapi
kaum kafir Quraisy. Namun sepertinya sudah menjadi kehendak sejarah, Islam
selalu mencapai kemenangan disetiap peperangannya. Dan berkat sikap mulia dan
bijak Rasulullah, rasa permusuhan pasca perang selalu dapat dipadamkan.
**
Akibat perang besar yang
terjadi, begitu berat memulihkan kembali kehidupan damai yang rusak akibat
perang antar bangsa Arab pasca Fathu Mekkah, apalagi setelah Rasul wafat.
Disini, rupanya penulis sengaja
menunda pembahasan tentang penjajahan Barat yang awalnya lebih dulu dibahas, supaya pembaca memperoleh
gambaran utuh tentang masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara. Maka disini
dibahas dahulu tentang perkembangan Islam di Timur Tengah, dan lainnya. Baik
sebelum atau sesudah rasul wafat. Karena periode sebelum dan sesudah wafat
sangat berpengaruh masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara.
**
Pemerintahan Politik Islam di
Timur Tengah setelah Rasul Wafat
Adapun periode pertama yang
memerintah setelah Rasul wafat adalah Khulafaur Rasyidin.
Kembali kepada pemerintahan Islam setelah
Rasul wafat, tonggak pemerintahan Islam tidak berhenti begitu saja. Bagaimana
mungkin perkembangan Islam yang begitu hebatnya harus berakhir seiring dengan
tutup usianya Rasul. Apalagi keadaan saat itu begitu kacau, banyak umat muslim
yang berpaling dan murtad. Yang lebih parah, banyak dari mereka yang mengaku
sebagai nabi palsu.
Siapa yang akan menggantikan nabi Muhammad,menjadi kebingungan
tersendiri bagi umat muslim saat itu. Pasalnya Rasulullah sama sekali tidak
meninggalkan wasiat apapun, persoalan yang begitu berat tersebut ia serahkan
sepenuhnya kepada umat Islam.
Dengan perundingan dan
pertimbangan yang matang, kaum Anshar dan Muhajjirin sepakat mengangkat Abu
Bakat Ash-Shidiq sebagai khalifah pertama yang meneruskan titah Rasulullah menjadi
pemimpin pemerintahan Islam. Abu Bakar sendiri digelari Ash-Shidiq karena ia
lah orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra mi'raj nya nabi. Dimasa
pemerintahannya yang berlangsung dari tahun 11 H - 16 H, banyak
kebijaka-kebijakan dan pencapaian yang menambah kejayaan pasa masa itu
diantaranya: Menumpas para nabi palsu, memerangi orang-orang yang ingkar,
memberantas kemurtadan, menghinpun Al-Quran dan memperluas wilayah penyebaran
Islam.
Pemerintahan Abu-Bakar harus terhenti
diusianya yang ke 63 tahun, karena beliau meninggal. Sebelum ia meninggal,
lebih dulu ia menunjuk Umat bin Khatab sebagai penerusnya. Umar dikenal sebagai
orang yang tegas dan keras, namun ia juga digelari Al-Faruq yang artinya
pembeda. Diantara banyak pencapaiannya selama memerintah adalah : mampu
menandingi kekuatan maritim kekaisaran Persia dan Romawi, disusul dengan
membebaskan Persia, tiga tahun berselang mampu membebaskam Mesir dari
penindasan kekaisaran Romawi. Tidak hanya itu, pada masa pemerintahannya, para
petani dapat memperoleh kembali tanahnya dari tentara Romawi. Bahasa Arab
pun menjadi bahasa resmi di
negara-negara timur tengah, Afrika dan Persia. Dari sumber lain, saya juga
sempat mendapat pencapaian lain pada masa pemerintahan Umar bin
Khatab yaitu memberlakukan kalender Islam.
Umar menjalankan pemerintahannya
pada tahun 13-24 H/734-644 M, ia wafat ditikam seorang budak Persia. Atas
keputusan kaum muslim yang lain, Roda pemerintahan dilanjutkan oleh sahabat
nabi berikutnya, Utsman bin Affan yang memerintah pada 24-36 H/645/656 M.
Adapun pencapaian pemerintahannya adalah mengodifikasi Al-Quran yang masih
terpisah kedalam satu mushaf. Namun pada tahun 35 H Utsman tewas dibunuh oleh
kaum pemberontak.
Karena terus didesak, Akhirnya Ali bin Abi
Thalib bersedia dibaiat menjadi khalifah menggantikan Utsman bin Affan.
Pemerintahannya berlangsung pada 36-41 H/656-661 M. Dimasa pemerintahan Ali,
pusat pemerintahan Islam berada di Kufah, Irak, disini Islam dianggap sebagai
pembebas dari penindasan kelaisaran Persia.
Setelah berakhirnya kekuasaan Khulafaur Rasyidin, banyak berdiri
Khilafah-Khilafah yang membawa kemajuan besar nagi agama Islam. Beberapa
diantaranya adalah Khilafah Umayyah I dan II, Khilafah Abbasiyah, Khilafah Fatimiyyah,
dam Kesultanan Turki.
Setelah kekuasaan Ali diganti oleh
Muawaiyah bin Abi Sufyan dengan mendirikan Dinasti Umayyah yaitu masa Umayyah 1
berpusat di Damaakus dengan masa keluasaan selama 90 tahun (51-133 H/661-750
M). Sedangkan masa Umayyah II berlangsung 320 tahun (711-1031 M) berpusat di
kota Qurtubah /Cordova (Spanyol). Atau disebut Dinasti Umayyah Qurtubah.
Pemindahan pusat pemerintahan Umayyah dari
Damaskus ke Qurtubah ini karena tergantikan oleh Dinasti Abbasiyah yang berdiri
selama 500 tahun (133-656 H/750-1258 M) dengan Baghdad sebagai ibu kotanya.
Dinasti Abbasiyah terkenal dengan sebutan negara 1001 malam karena kemajuan dan
keberhasilannya menguasai maritim serta dan ditegakannya hukum Islam. Selain
itu, pendidikan pun menjadi perioritas utama, sebagaimana Umayyah, yang
mendirikan Universitas Cordova , Abbasiyah juga mendirikan Universitas
Nizhamiyyah.
Kemakmuran dan kemajuan Dinasti Abbasiyah
mengundang bangkitnya kalangan Syiah dan membangun Khilafah Fatimiyyah di
Mesir, yang bertahan hampir 2 abad (969-1171 M) dengan pusat pemerintahan di
Kairo. Populasi terbanyak penduduknya adalah Nasrani.
Khilafah selanjutnya adalah kesultanan
Turki. Awal mula berdirinya kesultanan ini adalah ketika Khilafah Abbasiyah
dalam upaya mempertahankan eksistensinya, menggunakan orang Turki sebagai
tentaranya, karena itu sebagai ungkapan terimakasih, Turki diberi hak oleh
Abbasiyah untuk menguasai wilayah Asia kecil. Dan disinilah kesultanan Turki
berdiri (1055-1924 M).
Selain khilafah-khilafah diatas, berdiri juga Dinadti Genghis sebagai
penyebar Islam, yang membangun kekuasaan politiknya di India atau lebih dikenal
dengan nama kesultanan Moghul dengan ibukotanya Delhi(1926 M). Sebenarnya
Dinasti ini awalnya bukan Dinasti Islam, namun karena pengaruh serangan invasi
bangsa Mongol dibawah pimpinan anak Genghis Khan, yaitu Hilagu ke Naghdad pada
tahun 656 H/1258 M, hal ini mempengaruhi Dinasti Genghis Khan memeluk Islam.
Bahkan Dinasti Genghis Khan dapar dikatakan hampir seluruhnya menjadikan agama
Islam menjadi agama resmi di wilayahnya. 20.000 suku Chuvah yang beragamma
Kristen berbondong bondong masuk islam.
Pemerintahan mencapai kemakmuran yang luar
biasa, dengan kisahnya yang terkenal yaitu ketika Sultan Syah Dzihan(Syahjahan)
yang sangat mencintai permaisurinya, Mumtaz Mahal. Sampai membangunkan makan
yang indahnya tiada tara yaitu Taj Mahal (1628-1658 M). hingga kini bangunan
indah tersebut masih menjadi iconik negara India.
Dampak perkembangan Islam di
India dibawah sultan-sutan Mongol, memberikan perubahan besar, baik tatanan
sosial, budaya, politik sampai pemahaman agama. Salah satunya dibawah pengaruh
sultan pada abad ke 18, kaum muslim berusaha keras menghapuskan budaya
pernikahan poliandri (istri bersuami banyak), dan poligami(suami beriatri tak
terbatas).
Dinasti Moghul ini berhasil menggagalkan imperialis kerajaan Katholik
Portugis ketika berupaya menguasai India. Baru setelah 350 tahun kemudian,
kerajaan Protestan Anglikan Inggris berhasil menjajah India.
Sejarawan selalu menuliskan Genghis Khan
melakukan penghancuran segenap budaya dan peradaban wilayah yang didatanginya.
Tentu faktanya tidak demikian.
**
Pada masa Khalifah Umayyah dan
Abbasiyah muncul pakar hukum yang dikenal dengan sebutan ahli Fikih, dan Saat ini memang kita mengenal 4 mazhab Fikih
yang terkenal di Indonesia, yaitu imam Hanafi, imam Hambali, imam Maliki, dan
imam Syafi'i. Sebetulnya madzhab yang sebenarnya bukan Itu saja, jumlahnya
banyak bahkan sampai puluhan. Hanya saja keempat madzhab itulah yang berhasil
bertahan sampai sekarang, bertahan dalam arti ajaran-ajarannya masih dipakai.
Diperkirakan maszhab Syafi'i masuk ke Indonesia pada abad ke 11 M.
**
Sekali lagi dati fakta-fakta
diatas, kembali ditegaskan, walaupun diturunkan di bukit yang gersang,
diturunkan kepada orang awam yang tidak bisa menulis dan membaca, namun
Kekuatan Al-Quran dalam merubah perdaban dunia memang sangat menkjudkan.
Peradaban yang begitu keras dan kejam, perlahan lahan bisa ditaklukan Islam.
Hingga kini agama Islam tetap menjadi agama mayoritas dunia.
Kehebatan Al-Quran memang tidak
diragukan lagi. Bukan berawal dari istana megah dan gemerlap, namun hanya dari
sebuah gua yang sempit. Jika diperhatikan, kita dapat menyimpulkan bahwa betapa
hebatnya pengaruh Al-Quran yang diajarkan Rasulullah, mampu mengubah bangsa
Arab yang Jahiliyah menjadi bangsa yang besar dan berperadaban tinggi. Tidak hanya bangsa Arab, pengarauh Al-Quran
dan Islam pun dapat dirasakan negara-negara lain diseluruh dunia, contoh
kecilnya bangsa Mongol yang dahulu dipandang sebagai panghancur peradaban,
setelah mendapat sentuhan Islam, bangsa ini justru menjadi bangsa yang aktif
menyebarkan Islam. Sejarah mencatat, bahkan setelah Khilafah-Khilafah Islam
tumbang pun, ajarannya tidak musnah begitu saja, justru para penghancur dan penyerbu
termasuk bangsa Barat sedikit demi sedikit meniru Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar