Kali ini dalam pembahasan
melanjutkan dari penjelasan sebelumnya. Pada kesempatan kali ini dalam
pembukaan perdana akan membahas lebuh lanjut lagi tentang sejarah indonesia
yang banyak tidak kita ketahui.
Ada
beberapa sejarahwan yang mengira bahwa agama islam masuk ke indonesia pada abad
ke-13 M. Tetapi R.K.H. Abdullah bin Nuh meyakini bahwa islam masuk ke indonesia
pada abad ke-7 M. Mengpa demikian? Karena jauh sebelum itu kota-kota di Yaman
telah menjalin hubungan peragangan dengan negara-negara lain. Sejak dahulu
bangsa arab adalah para wirausahawan yang menjadi perantara perdagangan antara
Eropa dengan negara-negara Afrika,India,Asia Tnggara,dan Timir Jauh yaitu Cina
dan Jepang.
Bangsa
arab dalam perdagangannya tidak hanya menjual barang dagangan dari arab saja
tetapi juga menjualkan barang yang didatangkan dari negera-negara lain seperti
emas,wangi-wangian,rempah-rempah dan lain sebagainya. Menurut T.W. Arnold
didalam The Preaching of Islam bahwa dalam da’wah islam pada abad ke-2 H
perdagangan dengan sailan atau srilangka sudah sepenuhnya di tangan bangsa
arab. Maka dari itu besar kemungkinan islam dibawa oleh para wiraushawan arab
ke nusantara indonesia pada abad ke-7 M atau pada awal tarikh hijriah.
Keadaan
seperti ini dapat terjadi dikarenakan dari dahulu bangsa arab adalah
pengembara. Para pengembara itu terdiri dari pedagang-pedagang. Menurut S. Alwi
Al-Hadad bahwa sudah ada sekitar 850.000 orang bahkan di sepanjang pantai
malabar sudah lebih banyak lagi jumlahnya. Sedangkan sebagian dari mereka telah
ada yang mencapai cina.
Dapat
disimpulkan bahwa bagitu eratnya hubungan antara arab dengan cina mengingat
sesuai dengan hadits Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa carilah ilmu walaupun di negeri cina. Sungguh keselarasan yang begitu
menakjubkan yang terjalin di antara keduanya.
Dahulu
ada seorang pakar geografi muslim yang bernama Al Biruni yang menggambarkan
peta bumi. Beliau menuliskan bahwa samudra india ddahulunya adalah samudra
persia. Perubahan ini terjadi setelah negara imperialis barat berhasil
berkuasa. Begitupun dengan titik nol meridian yang dahulu melewati mekah karena
untuk menunjukan arah kiblat berganti alih menjadi melewati Greenwich London.
Pengalihan ini oleh Kerajaan Protestan Anglikan Inggris.
Sampai
sekarang dalam penyebutaan wilayah ataupun negara – negara berpusat dari
Greenwich London. Seperti halnya Mesir, Arab, dan wilayah di sekitarnya disebut
dengan timur tengah padahal jeles – jelas bahwa wilayah tersebut sebelah barat
dari negara Indonesia. Maka dari itu masyarakat Indonesia jika shalat menghadap
ke arah barat. Tetapi kebanyakan sekarang menyebut negara arab sebagai daerah
timur tengah karena dari Greenwich London daerah arab berada di sebelah timur
dan tengah. Begitupun Indonesia, Malaysia, Singapura, Myanmar, Filiphina, dan
Thailand disebut dengan daerah asia tenggara karena melihat dari titik nol yang
berada di Greenwich London.
Pelayaran
wirausahawan islam menempuh dengan melalui jalan laut niaga dari pulau Nikobar,
Andaman, Maladiv (Maladewa) menuju ke malaka yaitu pusat perdagangan yang ada
di Asia Tenggara. Diantara kapal – kapal yang berlayar tersebut ada sebagian
yang mengganti perjalanannya menuju ke Madagaskar dan ada pula yang membawanya
dari Afrika Selatan ke Guinea dan kembali lagi ke Madagaskar.
Dari
wilayah pantai tersebut dahulu nya telah berada dalam pengaruh Muawiyah 661-750
yang pada saat itu pusat pemerintahannya yang berada di Damaskus. Selanjutnya
di pesisir Sindu India juga telah tersebar agama islam. Di daerah India
khususnya daerah Kambai dan Gujarat merupakan pusat perdagangan dari Oman, Hadramaut, dan Teluk Persia yang
telah ada sebelum lahirnya agama Islam yang di bawakan oleh Rasulullah SAW.
Mengingat pada abad ke-2 SM perdagangan yang ada di Sailan atau Srilangka sudah
sepenuhnya berada di tangan kekuasaan bangsa arab.
Seorang
sejarahwan yaitu Thomas W. Arnold dalam mengoreksi penulisan sejarah yang telah
di salahkan menggambarkan bahwa islam di India dikembangkan dengan kekerasan
dan kekejaman. Pemaksaan khitan oleh Haydar Ali dan Tipu Sultan. Padahal dalam
penjelasan tersebut semuanya tidak benar, bahwa terjadinya muslim di India
yaitu dampak dari dakwah yang secara peruasif dan secara damai.
Bangsa
barat dalam misinya untuk mematahkan potensi pasar yang di kuasai oleh umat
islam dan berjuang mempertahankan penjajahannya bukan sekedar datang dengan
organisasi VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) dari Kerajaan Protestan
Belanda, EIC (East Indian Company) dari Kerajaan Protestan Anglikan Inggris,
dan CIO (Compagnie des Indes Orierntales) dari Kerajaan Katolik Prancis. Tetapi
juga untuk menghilangkan kesadaran dalam pemasaran dengan jalan laut niaga
maupun pemasaran melalui darat. Dalam hal ini, bangsa barat ingin menghilangkan
kemauan umat islam dalam menjadi seorang wirausahawan ataupun wiraniagawan.
Dalam
upayanya tersebut bangsa barat berusaha menguasai penulisan sejarah dengan di
palsukannya sejarah tersebut. Seperti hal nya mempalsukan hadits yang
menyatakan bahwa Allah SWT lebih menyukai orang – orang yang dimasjid dari pada
orang yang berada di pasar. Disampaikannya bahwa pasar adalah tempat yang tidak
baik dan orang yang berada dipasar tidaklah baik. Dari hal tersebut menjadikan
pasar menjadi lenggang akan aktivitas yang dari kebanyakan umat islam lebih
memilih berada didalam masjid dari pada barada di pasar.
Kenyataannya
bahwa itu tidaklah benar karena sejak dahulu peran pasar sangatlah besar bagi
agama islam. Datangnya islam sampai ke nusantara indonesia karena berawal dari
para wirausahawan arab yang memperdagangkan hasil yang dibawanya kepada
masyarakat indonesia dan juga memperkenalkan agama islam kepada para
pembelinya. Dengan perlahan islam pun dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat indonesia.
Menurut
Prof. Dr. D.H. Burger dan Prof. Dr. Prayudi dalam Sejarah Ekonomis Sosiologis
Indonesia telah terjalin sejak abad pertama sebalum masehi hubungan jalan
perniagaan laut antara India, Cina dan Nusantara Indonesia. Tetapi dalam
penulisan sejarah yang didistorsikan pada masa penjajahan belanda tidak lah
tergambarkan antara arab dengan india dan antara arab dengan cina adanya
hubungan perdagangan diantara kedua negara tersebut.
Jadi
sebagai penerus bangsa yang intelektual janganlah sampai tertipu dengan
penulisan – penulisan sejarah pada saat ini. Dalam mempelajari sejarah jangan cukup
dalam satu buku saja tetapi haruslah membaca dari buku sejarah lain agar kita
dapat membandingkannya sehingga tidak tertipu dari penulis – penulis yang
mendistorsikan sejarah. Terutama sejarah masuknya agama islam di nusantara
indonesia.
Dapat dilihat bahwa sejak zaman dahulu
bahwa pengaruh wiraniagawan arabia sangatlah besar dalam perdagangannya.
Sehingga pengaruh dari perdagangan tersebut tersebar beberapa jenis mata uang
yang ditemukan di beberapa daerah. Dari penemuan tersebut menunjukan besarnya
peranan umat muslim dalam perkembangan islam di Indonesia maupun di india dan
yang lainnya.
Peranan aktif nusantara dalam
perdagangan internasional tidaklah pernah tertuturkan. Padahal pemasok rempah –
rempah dalam perdagangan Eropa itu berasal dari nusantara indonesia. Rempah –
rempah itu sangat penting dalam perdagangan bahkan menjadi salah satu komoditi
pasar yang banyak dibutuhkan saat itu. Sehingga tempat dan juga jalan menuju
asal rempah - rempah tersebut dirahasiakan menjadikan nama – nama daerah Nusantara
yang banyak menghasilkan rempah – rempah yang menjadi barang komoditi pasar
pada saat itu tidaklah tecatat dalam penulisan sejarah.
Bangsa Barat yang dalam penguasaannya
ingin menguasai rempah – rempah dan tidaklah mengetahui asal rempah – rempah
tersebut. Karena barat belum mengerti dengan india dan nusantara atau saat itu
disebut kapulauan india. Pada saat abad ke-16 setelah barat telah benar – benar
memasuki ke anak benua India, barulah disadari pada saat telah datang di India bahwa
tenyata bukan penghasil dari rempah – rempah.
Bangsa barat melanjutkan penguasaannya
ke daerah Nusantara Indonesia sebagai penghasil dari rempah – rempah. Pada saat
itu kerajaan katolik portugis dalam memperluas kekuasaan jajahannya dengan
mendekati Kesultanan Tidore, Kesultanan Ambon, dan Kesultanan Ternate. Di
wilayah inilah juga dijumpainya para wirausahawan Arab Muslim yang telah
menguasai pemasaran rempah – rempah terlebih dahulu.
Para wirausahawan arab muslim telah
mempunyai kekuatan dalam pemasarannya di berbagai jalan laut niaga atau dalam
kemaritiman lautnya. Salah satunya dalam penguasaan pasar, kemasjidan dan
pendidikan, kekuasaan politik atau kesultanan, penguasaan maritim dengan niaga
lautnya, kesadaran hukum islam.
Dalam hal politik islam mempunyai musuh
yaitu dari penjajah barat. Dalam hal ini untuk menghadapi perlawanan bersenjata
terhadap penjajah barat, islam indonesia juga menghadapi dengan kerajaan
imperialis barat seperti Portugis, Spanyol, Prancis, Inggris, dan Belanda.
Karena diadakannya perlawanan bersenjata terhadap penjajah barat menjadikan
sejarah perkembangan islam indonesia tidak hanya dinilai sebagai sejarah lokal
saja melainkan sebagai sejarah internasional.
Dengan semangat dari para ulama dan
santri dalam melawan bangsa imperialis barat yang menjajah indonesia menciptakan
wilayah indonesia yang sangat luas dengan berbagai macam suku dan adat istiadat
yang sangat bermacam – macam. Luasnya daerah indonesia dari sabang sampai
merauke, dari kepulauan talaut sampai pulau rote menjadikan indonesia sebagai
negara yang memiliki wilayah terluas dibandingkan negara – negara yang lain.
Bahkan wilayah daratan indonesia memiliki luas ±2.000.000 km2 dan
luas kelautannya mencapai ±3.200.000 km2 sehingga jumlah keseluruhan
dari laut dan darat menjadi 5.200.000 km2.
Dengam wilayah daratan yang sangat
luas jika kita bandingkan luasnya hampir sama dengan jumlah luas negara
Belanda, Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol. Bahkan posisi negara indonesia
yang dilewati oleh garis katulistiwa menjadikan indonesia beriklim tropis, yang
hanya memiliki dua musim saja yaitu, musim penghujan dan musim kemarau. Disinilah
tumbuh berbagai macam tumbuhan yang menjadi sumber dari berbagai macam rempah –
rempah yang sejak zaman dahulu menjadi salah satu komoditi dalam pasar eropa.
Indonesia yang kaya akan sumber daya
alamnya juga dengan penduduk yang mayoritas beragama islam sebagai agama yang
dibawa oleh Rasulullah SAW. Bermula hanya berada di arab yang kemudian menyebar
sampai ke nusantara indonesia diperkirakan awal masuknya pada abad ke-1 H.
Dalam agama islam sendiri bukanlah hanya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah
SWT, tetapi terdapat 25 Nabi dan Rasul sebagai pembawa ajaran islam di dunia.
Keseluruhan Nabi dan Rasul tersebut yaitu :
|
1. Adam as
|
7. Ishaq as
|
13. Ayyub as
|
19. Harun as
|
|
2. Nuh as
|
8. Ismail as
|
14. Dzulkifli as
|
20. Zakaria as
|
|
3. Idris as
|
9. Ya’qub as
|
15. Daud as
|
21. Yahya as
|
|
4. Huud as
|
10. Shaleh as
|
16. Sulaiman as
|
22. Yunus as
|
|
5. Ibrahim as
|
11. Yusuf as
|
17. Syu’aib as
|
23. Ilyas as
|
|
6. Luuth as
|
12. Ilyasa as
|
18. Musa as
|
24. Isa as
|
|
25.
Muhammad Rasulullah Saw
|
|||
Dari nabi yang pertama, Nabi Adam as
sampai nabi yang terakhir, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa dirinya sebagai
muslim. Jadi dari keseluruhan nabi tersebut mambawa agama yang satu yaitu agama
islam. Tidaklah di benarkan bahwa Nabi Ibrahim as membawa Agama Yahudi, Nabi Musa as membawa Agama Nasrani,
Nabi Isa as membawa Agama Kristen. Diyakinkan bahwa Nabi muhammad SAW adalah
Nabi yang menyenpurnakan Agama Islam dan penyempurna akhlak manusia.
Didalam islam dari ke-25 Nabi tersebut
ada yang mendapatkan gelar sebagai Ulul Azmi. Ulul Azmi bermakan Nabi dan Rasul
yang memperoleh kamenangan dalam menghadapi lawan karena memiliki mukjizat.
Adapun Nabi dan Rasul Ulul Azmi tersebut yaitu : 1) Nabi Nuh as; 2) Nabi Ibrahim;
3) Nabi Musa as; 4) Nabi Isa as; 5) Nabi Muhammad SAW. Kelima Nabi dan Rasul
tersebut memiliki mukjizat yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.
Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi yang
terakhir juga menerima salah satu kitab yang diturunkan oleh Allah SWT yaitu
Kitab Al – Qur’an. Diantara kitab – kitab yang lain, yaitu Taurat, Zabur, dan
Injil hanya kitab Al-Qur’an lah yang sejak dahulu tetap terjaga keasliannya.
Tidaklah ada suatu makhluk yang dapat membuat yang semisal dengan kitab Al –
Qur’an tersebut. Bahkan kitab Al – Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kitab
– kitab yang telah ada sebelumnya. Kitab yang selain dari kitab Al – Qur’an
telah banyak perubahan didalamnya, sehingga kitab – kitab tersebut tidak lah
serupa dengan yang aslinya.
Walaupun
kitab Al – Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kitab – kitab yang lain,
tetapi sebagai umat muslim kita harus tetap meyakini adanya dari kitab Taurat,
Zabur dan Injil tersebut yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Sebagai penerus
bangsa dan pengganti dari para ulama – ulama haruslah bersemangat trus dalam
belajar, mencari referensi dari berbagai buku agar tidak ada kesalahan karena
pada masa sekarang ini banyak sekali pendistorsian dalam penulisan – penulisan
terutama dalam penulisan sejarah.